Strategi Jasa Raharja Hadapi Era Digital


JAKARTA, GANLOP.COM - Jasa Raharja merupakan Badan Usaha Milik Negara yang diamanahkan untuk menyelenggarakan Perlindungan Dasar sesuai dengan UU Nomor 33 Tahun 1964 Tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan UU Nomor 34 Tahun 1964 Tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan.


Tugas pokok Jasa Raharja adalah menyerahkan Santunan bagi Korban Kecelakaan alat angkutan umum Darat, Laut dan Udara dan korban kecelakaan Ialu lintas jalan sebagai wujud kehadiran negara dalam memberikan perlindungan dasar.

Direktur SDM dan Umum Jasa Raharja, Dewi Aryani Suzana menyampaikan bahwa dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, saat ini Jasa Raharja didukung oleh sekitar 2.000 orang pegawai yang tersebar di seluruh Indonesia. Dimana dari keseluruhan total jumlah pegawai tersebut ditempatkan di Kantor Pusat, 29 Kantor Cabang. 63 kantor pen/vakilan, 67 Kantor Pelayanan Jasa Raharja (KPJR), dan 1.560 Kantor Bersama SAMSAT.

Revolusi Industri 4.0 menjadi sebuah peluang dan tantangan bagi Jasa Raharja untuk lebih adaptif terhadap digitalisasi dalam berbagai aspek seperti : pelayanan kepada masyarakat, transaksi keuangan serta pengelolaan Human Capital.


Guna mewujudkan tujuan dan target perusahaan dengan karakteristik pegawai yang berlatar belakang sosial dan budaya yang beragam, maka tentu dibutuhkan strategi dan langkah yang tepat agar setiap pegawai dapat memberikan kontribusi yang semaksimal mungkin untuk meningkatkan kinerja perusahaan, khususnya di Era Revolusi Industri 4.0 ini.

Beberapa tantangan tentunya pasti dihadapi oleh Jasa Raharja dalam pengelolaan Human Capital, antara lain : Gap yang besar antara jumlah pegawai millennials dan generasi sebelumnya, Menyelaraskan antara keinginan millennia/s yang mendominasi porsi pegawai di Jasa Raharja (75%) dengan penempatan pegawai di Kantor Jasa Raharja yang harus menjangkau seluruh pelosok Indonesia dan Menjembatani keinginan millenia/s untuk work life balance dan waktu bekerja yang lebih fleksibel dengan budaya dan aturan sebagai pegawai BUMN.


Dalam menjawab tantangan tersebut, Jasa Raharja telah menyusun Human Capital Transformation Framework untuk mengoptimalkan peran Human Capital dalam mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Adapun proses transformasi pengelolaan Human Capital yang saat ini telah dilakukan oleh Jasa Raharja. melalui :

1. Melakukan penelitian Organizatlbn Culture Health Index (OCHI) untuk mengetahui kondisi budaya yang saat ini berkembang dalam kehidupan perusahaan dan memberikan gambaran aksi yang harus dilakukan untuk  mengoptimalkan bidaya sebagai “intangible asset”. Dari hasil penelitian tersebut. perlu adanya rejuvenate terhadap budaya 3T dan menciptakan budaya baru sehingga dapat mendukung perusahaan dalam beradaptasi terhadap era digital.

2. Pembaharuan mekanisme rekruitmen untuk menemukan calon pegawai yang Iebih inovatif dan dapat diandalkan untuk menjadi pemimpin Jasa Raharja di masa depan. Jasa Raharja juga memberikan kesempatan bagi lulusan 03 dan lulusan SMA untuk mengikuti program “Langkah Bakti” untuk memberikan pengalaman bekerja di Jasa Raharja. Untuk misi sosial, Jasa Raharja juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa dan lulusan SMA untuk mengikuti program magang bersertiflkat yang merupakan Program Kementerian BUMN.

3. Penerapan Human Capital Information System (HCIS) yang melibatkan peran serta pegawai secara aktif melalui mekanisme Employee Self Service (ESS) dengan mengintegrasi sistem struktur organisasi SDM, payroll, benefit, leaving, learning and development, talent management, succession planning, performance management dan knowledge management.

4. Mengimplementasikan pendekatan work life balance kepada seluruh pegawai melalui program “JR Energizer”, yang terdiri dari body energizer, soul energizer, social energizer dan main energizer. Dalam hal ini perusahaan menyediakan berbagai macam fasilitas olahraga, musik, social activity, kegiatan kerohanian dan training untuk mendukung terlaksananya work life balance. Work life balance tidak hanya bertujuan untuk menjaga kesehatan pegawai, namun juga diharapkan mampu meningkatkan produktifitas dan eflsiensi kinerja pegawai.

5. Jasa Raharja juga telah mendesain ruang kerja dengan konsep open working space & clean desk untuk menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan untuk setiap pegawai.

Selain itu sesuai dengan arahan Kementerian BUMN serta dalam upaya untuk meningkatkan engagement pegawai yang didominasi generasi millenials, maka Jasa Raharja membentuk wadah millenials dengan sebutan Spirit of Millennials baik di Kantor Pusat maupun di seluruh Kantor Cabang.

Melalui Spirit of Millenials diharapkan dapat meningkatkan dan memaksimalkan peran millennials di Jasa Raharja sebagai agent of innovation, sehingga para pegawai millennials diberikan ruang untuk Iebih berinovasi serta berkontribusi dalam berbagai kegiatan baik di dalam maupun di Iuar perusahaan.

Dengan adanya transformasi human capital ini, Insan Jasa Raharja siap dalam mewujudkan Jasa Raharja menjadi perusahaan yang terpercaya dalam memberikan perlindungan dasar terhadap risiko kecelakaan dengan pelayanan terbaik.

0 Response to "Strategi Jasa Raharja Hadapi Era Digital"

Posting Komentar